Tersingkir di Babak Perempat Final, PS Braja Optimistis Juara Musim Depan
![]() |
Bayu Gunawan (Foto: Istimewa) |
Karawang, Karawangsport
Setelah dipastikan tersingkir dalam perebutan gelar juara Open Tournament Domas Cup 2015, usai disingkirkan PS Papua Almutaqin Jakarta 0-1 di babak perempat final yang berlangsung di Lapangan Domas, Desa Rawa Gempol, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Senin (8/6/2015), pelatih PS Braja Bayu Gunawan menatap kans tim musim depan dengan kepercayaan diri tinggi, yaitu meraih gelar juara.
“Meski kami harus pulang lebih awal sebelum menembus babak semi final yang kami targetkan. Kami optimis musim depan tim ini bisa berbicara lebih banyak, bahkan membawa gelar juara,” ujar Bayu Gunawan kepada Karawangsport, Selasa (9/6/2015).
Mampu menembus babak perempat final dengan mengalahkan tim-tim terbaik dari kota-kota besar menjadi alasan kuat pelatih yang membawa Braja FC finis di posisi runner up Liga Cilamaya 2015 ini. Apalagi timnya mampu tampil perkasa saat menyingkirkan PS Gerak Bandung 5-0 di babak 16 besar.
“Anak-anak bermain luar biasa sejak awal debutnya diturnamen ini. Mereka selalu tampil percaya diri sejak mengalahkan Gama Jakarta 3-2 di babak 32 besar. Ini akan menjadi modal bagus bagi kami dalam menghadapi musim kedua kami nanti,” ucapnya.
Faktor keberuntungan
Mengenai kekalahannya atas PS Papua Almutaqin, Bayu menilai itu semua adalah faktor keberuntungan yang belum memihak kepada timnya. Meski diakuinya, timnya saat itu kurang bermain lepas menyusul absennya striker andalan Ahmad Fauzi yang tengah dibekap cedera betis.
“Sisi penyerangan kami kurang begitu superior dengan absennya Ahmad Fauzi. Namun ini bukan satu-satunya alasan kami tak bisa mencetak gol, karena pemain lain tetap mampu membahayakan gawang lawan meski tak berhasil berbuah gol. Dengan persiapan panjang yang akan kami lakukan menghadapi musim depan, mudah-mudahan kami lebih siap untuk berprestasi,” katanya.
Kecewa
Sementara itu, Ahmad Fauzi mengaku menyesal tidak bisa bermain saat timnya membutuhkan tenaganya untuk meraih kemenangan demi mewujudkan target menembus semi final. Kendati demikian, ia meyakini timnya bisa bangkit dan lebih baik digelaran musim depan.
“Kadang situsai sulit harus dialami seorang pemain, dan yang terpenting bagaimana pemain tersebut bisa belajar dari apa yang dialaminya tersebut. Hal itulah yang akan saya lakukan agar di musim depan bisa membawa tim ini juara,” ucapnya. (ayi)
Setelah dipastikan tersingkir dalam perebutan gelar juara Open Tournament Domas Cup 2015, usai disingkirkan PS Papua Almutaqin Jakarta 0-1 di babak perempat final yang berlangsung di Lapangan Domas, Desa Rawa Gempol, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Senin (8/6/2015), pelatih PS Braja Bayu Gunawan menatap kans tim musim depan dengan kepercayaan diri tinggi, yaitu meraih gelar juara.
“Meski kami harus pulang lebih awal sebelum menembus babak semi final yang kami targetkan. Kami optimis musim depan tim ini bisa berbicara lebih banyak, bahkan membawa gelar juara,” ujar Bayu Gunawan kepada Karawangsport, Selasa (9/6/2015).
Mampu menembus babak perempat final dengan mengalahkan tim-tim terbaik dari kota-kota besar menjadi alasan kuat pelatih yang membawa Braja FC finis di posisi runner up Liga Cilamaya 2015 ini. Apalagi timnya mampu tampil perkasa saat menyingkirkan PS Gerak Bandung 5-0 di babak 16 besar.
“Anak-anak bermain luar biasa sejak awal debutnya diturnamen ini. Mereka selalu tampil percaya diri sejak mengalahkan Gama Jakarta 3-2 di babak 32 besar. Ini akan menjadi modal bagus bagi kami dalam menghadapi musim kedua kami nanti,” ucapnya.
Faktor keberuntungan
Mengenai kekalahannya atas PS Papua Almutaqin, Bayu menilai itu semua adalah faktor keberuntungan yang belum memihak kepada timnya. Meski diakuinya, timnya saat itu kurang bermain lepas menyusul absennya striker andalan Ahmad Fauzi yang tengah dibekap cedera betis.
“Sisi penyerangan kami kurang begitu superior dengan absennya Ahmad Fauzi. Namun ini bukan satu-satunya alasan kami tak bisa mencetak gol, karena pemain lain tetap mampu membahayakan gawang lawan meski tak berhasil berbuah gol. Dengan persiapan panjang yang akan kami lakukan menghadapi musim depan, mudah-mudahan kami lebih siap untuk berprestasi,” katanya.
Kecewa
Sementara itu, Ahmad Fauzi mengaku menyesal tidak bisa bermain saat timnya membutuhkan tenaganya untuk meraih kemenangan demi mewujudkan target menembus semi final. Kendati demikian, ia meyakini timnya bisa bangkit dan lebih baik digelaran musim depan.
“Kadang situsai sulit harus dialami seorang pemain, dan yang terpenting bagaimana pemain tersebut bisa belajar dari apa yang dialaminya tersebut. Hal itulah yang akan saya lakukan agar di musim depan bisa membawa tim ini juara,” ucapnya. (ayi)
Tidak ada komentar