ISC 2016 Siap Digelar, Persika Hadiri Club Meeting


Karawang, Karawangsport
Klub Divisi Utama asal Karawang, Persika Karawang hadir dalam acara club meeting yang digelar PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Jumat (26/2/2016) di Hotel Parklane, Jakarta . Ajang ISC tersebut rencananya akan diikuti 18 klub ISL dan 59 klub Divisi Utama, dan bergulir pada 15 April 2016.

“Ya Persika hadir dalam acara club meeting bersama perwakilan klub-klub ISL dan Divisi Utama,” ujar perwakilan Klub Persika karawang, H. Eman Sulaeman kepada Karawangsport, Minggu (28/2/2016).

H. Eman menjelaskan, kehadiran Persika Karawang dalam acara club meeting tersebut belum menentukan apakah Persika akan ikut ISC atau tidak. Namun, kata dia, keterlibatan tersebut memberikan harapan bagi Persika Karawang untuk ikut berkompetisi.

“Pak Ali Mukadas selaku komisaris memberikan mandat kepada saya untuk hadir dalam acara club meeting hari Jumat lalu. Mudah-mudahan saja kabar baik selanjutnya segera datang, yaitu Persika Karawang bisa ikut terlibat di ajang ISC. Dengan demikian, nama Kabupaten Karawang tidak absen dipersepakbolaan nasional,” katanya.


Pengganti Kompetisi Resmi

Seperti diketahui, PT Liga Indonesia resmi membentuk anak perusahaan yaitu PT Gelora Trisula Semesta (GTS) untuk menjadi operator kompeti ISC 2016 dan memastikan bahwa ISC sebagai pengganti kompetisi resmi yaitu ISL dan Divisi Utama.

Direktur Utama GTS, Joko Driyono, mengatakan, ISC nantinya dibagi menjadi dua yaitu ISC A dan ISC B. ISC A merupakan kasta tertinggi yang bisa di ikuti oleh klub ISL, sedangkan ISC B merupakan kasta kedua yang menaungi DIVISI UTAMA.

“Mengenai peserta ISC A tidak ada perubahan, tetap seperti Indonesia Super League dengan jumlah peserta 18 klub eks ISL dan kick off pada 15 April, sementara ISC B yang di ikuti klub Divisi Utama dengan jumlah peserta 59 klub yang akan dibagi menjadi 8 group, untuk ISC B dijadwalkan kick off pada 23 April,” kata Joko Driyono.

Joko menambahkan,ISC tidak ada format promosi dan degradasi selama kondisi persepakbolaan masih seperti saat ini. Namun regulasi mungkin bisa diubah seandainya kondisi sepak bola berubah sepenuhnya sebelum kick-off kompetisi dilakukan.
Selain itu, Joko menegaskan, kompetisi ISC juga fokus mengenai regulasi batasan dana minimal dan juga dana maksimal. Setiap klub harus menyiapkan dana minimal 5 Milyar dan maksimal 10 Milyar sebagai dana untuk mengontrak pemain.

Selain itu, PT GTS juga memberlakukan pengurangan poin apabila klub menunda gaji pemain. Bila klub menunda pembayaran satu pemain selama satu bulan, poin dikurangi satu. Bila ada satu pemain yang gajinya ditunda selama dua bulan, poin dikurangi tiga. Bila ada lima pemain yang gajinya ditunda sampai tiga bulan, klub akan kehilangan hak komersialnya (subsidi).

Sebelum kompetisi bergulir, PT GTS akan melakukan verifikasi terhadap klub. Mekanismenya, ada perwakilan PT GTS yang bakal mendatangi klub untuk memastikan persyaratan yang harus dipenuhi. Ada persyaratan baru yang diberlakukan, yakni berkaitan dengan Quality Management System dan laporan keuangan klub (termasuk pajak), dan sistem penyelesaian sengketa klub dengan pemain.

“Timeline kami, pada 5 Maret semua klub sudah diverifikasi dan sudah ditentukan regulasinya. Kemudian pada 15 Maret kami akan merilis jadwal dan kick-off dimulai 15 April 2016,” ucap Joko.

Dalam menggelar ISC 2016, PT GTS akan disupervisi mantan wasit FIFA untuk mengatur dan mengawasi perangkat pertandingan yang ditugaskan. Tak hanya untuk klub ISL, PT GTS juga akan menggelar Indonesia Soccer Championship B untuk klub Divisi Utama, lalu ISC U-21 A (ISL U-21), ISC U-17, Piala Nusantara, dan Piala Presiden.

Klub ISL mendapatkan subsidi minimal Rp 5 miliar, sementara klub Divisi Utama hanya Rp 400 juta (babak penyisihan), 16 besar mendapat Rp 350 juta, dan bila melaju ke babak 8 besar, klub mendapat bantuan Rp 150 juta. (ayi/bola.com)

Post Comment