Inilah 17 Logo Klub Paling Unik di Dunia Sepakbola
Saat berselancar di dunia maya kami tidak sengaja menemukan artikel di web tetangga yakni fourfourtwo.com yang menarik tentang logo, walau publikasi pada 2016 tahun lalu tetapi saya rasa tidak ada salahnya kita angkat kembali untuk menambah pengetahuan tentang sepakbola.
Apakah anda berpikir bahwa logo Bournemouth sedikit aneh?
Sepertinya belum apa-apa. Mari ke TKP melihat 17 logo-logo klub sepakbola paling aneh di dunia yang mungkin belum kita ketahui:
Logo klub Thailand ini sangatlah profesional. Mereka membayar seseorang untuk membuatnya. Meski begitu, design semacam ini tidak bisa membantu kesulitan tim –TOT degradasi musim lalu dengan total poin kurang dari setengah tim di atas mereka- tidak juga fakta bahwa ini benar-benar sebuah telepon.
Baiklah, jadi TOT aslinya adalah singkatan dari Telephone Organisation of Thailand dan mereka berasal dari distrik telekomunikasi di Bangkok (ternyata ada). Tetap saja, menggunakan moto ‘Hello’ tampak terlalu berlebihan.
Anda tidak memenangi tiga gelar Liga Champions Afrika tanpa senjata yang kuat, walaupun ini jelas-jelas curang. Klub Kamerun ini punya meriam yang begitu kuat, bahkan bisa menembakkan bola yang lebih besar dari lubangnya. Dan jika Anda tidak menyukai desain yang ini, Anda bisa menekan tab settings di bagian kiri untuk menggantinya.
“Hmm. Mereka punya meriam. Apa yang lebih besar dari meriam....?” Logo Missile FC (Gabon) adalah salah satu yang paling aneh dan tidak lazim, tetapi patut kita jadikan contoh tanpa harus berhubungan dengan bola bisa juga di jadikan referensi membuat sebuah logo.
Melanjutkan tema kekerasan, kami memiliki tim terbaik dari Aruba, Independiente Carvel. Mungkin saja para bajak laut Karibia ini memikirkan tentang Johnny Depp saat proses pembuatan. Hasilnya lebih terlihat seperti Gilbert & Sullivan.
Terlihat sepertinya ada proses desain ulang, walaupun kami tidak yakin ini lebih baik.
Tim ini sudah pernah memenangi Liga Primer Bangladesh sebelumnya dan sekarang bermain di AFC Cup, di mana mereka mengundang rasa kasihan lawan dengan logo yang mempersembahkan burung merpati penuh kedamaian dan wajah seorang anak kecil tak berdosa. Tunggu. Kami bilang ‘tak berdosa’? Maksud kami ‘terlihat sangat kejam’.
Baiklah semuanya. Apa yang kita lihat di sini? Wajah tersenyum berdarah dengan mata yang terlalu banyak? Sebuah penghargaan untuk komik Watchmen yang ternama? Perjalanan Trippy yang berakhir mengerikan? Beri tahu kami apa yang Anda pikirkan.
Dan jangan takut, para fans Peple: ini bukanlah O Rei. Santos yang dibicarakan saat ini adalah yang bermain di Afrika Selatan, dan sebelum ini, logo mereka memiliki Patung Liberty yang tidak-terlalu-Afrika-Selatan. Jadi ini adalah sebuah perkembangan... Sepertinya.
Targa Mures secara mengejutkan berada di kasta teratas, bertarung berdampingan dengan tim-tim terbaik dan paling cerah di Rumania. Musim ini mereka termasuk dalam tiga tim yang dikurangi enam poin karena tidak mematuhi hukum lisensi di Rumania. Tidak ada hubungannya, ini adalah logo klub mereka.
Pada awalnya, FourFourTwo berpikir ini adalah beruang yang digambar dengan buruk menggunakan pakaian perang, dan dari jarak jauh, kami masih berpikir yang sama. Setelah memeriksa lebih dekat lagi, terlihat seorang ksatria di luar kamera memegang tusuk kebab yang ada kepala beruangnya. Tangan yang terlepas, kepala yang terlepas –apapun itu, binatang ini tampaknya tidak bahagia dalam kondisi ini.
Membuktikan bahwa tidak ada nama yang begitu konyol tanpa biasa dilewati oleh logonya, Wikki Tourists saat ini sedang berusaha keras untuk memasuki Liga Champions Afrika dengan logo terburuk sepanjang sejarah.
Mereka sebenarnya memimpin divisi utama Nigeria pada sebagian besar musim, hanya setelahnya hasil mereka memburuk setelah gajah pencetak gol mereka pingsan karena ditembak pistol bius, dan kemudian menghancurkan seluruh benua Afrika di bawahnya.
Apakah anda berpikir bahwa logo Bournemouth sedikit aneh?
Sepertinya belum apa-apa. Mari ke TKP melihat 17 logo-logo klub sepakbola paling aneh di dunia yang mungkin belum kita ketahui:
17. TOT SC (Thailand)
Logo klub Thailand ini sangatlah profesional. Mereka membayar seseorang untuk membuatnya. Meski begitu, design semacam ini tidak bisa membantu kesulitan tim –TOT degradasi musim lalu dengan total poin kurang dari setengah tim di atas mereka- tidak juga fakta bahwa ini benar-benar sebuah telepon.
Baiklah, jadi TOT aslinya adalah singkatan dari Telephone Organisation of Thailand dan mereka berasal dari distrik telekomunikasi di Bangkok (ternyata ada). Tetap saja, menggunakan moto ‘Hello’ tampak terlalu berlebihan.
16. Canon Yaounde (Kamerun)
Anda tidak memenangi tiga gelar Liga Champions Afrika tanpa senjata yang kuat, walaupun ini jelas-jelas curang. Klub Kamerun ini punya meriam yang begitu kuat, bahkan bisa menembakkan bola yang lebih besar dari lubangnya. Dan jika Anda tidak menyukai desain yang ini, Anda bisa menekan tab settings di bagian kiri untuk menggantinya.
15. Missile FC (Gabon)
“Hmm. Mereka punya meriam. Apa yang lebih besar dari meriam....?” Logo Missile FC (Gabon) adalah salah satu yang paling aneh dan tidak lazim, tetapi patut kita jadikan contoh tanpa harus berhubungan dengan bola bisa juga di jadikan referensi membuat sebuah logo.
14. Independiente Caravel (Aruba)
Melanjutkan tema kekerasan, kami memiliki tim terbaik dari Aruba, Independiente Carvel. Mungkin saja para bajak laut Karibia ini memikirkan tentang Johnny Depp saat proses pembuatan. Hasilnya lebih terlihat seperti Gilbert & Sullivan.
Terlihat sepertinya ada proses desain ulang, walaupun kami tidak yakin ini lebih baik.
13. Sheikh Russel (Bangladesh)
Tim ini sudah pernah memenangi Liga Primer Bangladesh sebelumnya dan sekarang bermain di AFC Cup, di mana mereka mengundang rasa kasihan lawan dengan logo yang mempersembahkan burung merpati penuh kedamaian dan wajah seorang anak kecil tak berdosa. Tunggu. Kami bilang ‘tak berdosa’? Maksud kami ‘terlihat sangat kejam’.
12. Santos (Afrika Selatan)
Baiklah semuanya. Apa yang kita lihat di sini? Wajah tersenyum berdarah dengan mata yang terlalu banyak? Sebuah penghargaan untuk komik Watchmen yang ternama? Perjalanan Trippy yang berakhir mengerikan? Beri tahu kami apa yang Anda pikirkan.
Dan jangan takut, para fans Peple: ini bukanlah O Rei. Santos yang dibicarakan saat ini adalah yang bermain di Afrika Selatan, dan sebelum ini, logo mereka memiliki Patung Liberty yang tidak-terlalu-Afrika-Selatan. Jadi ini adalah sebuah perkembangan... Sepertinya.
11. ASA Targu Mures (Rumania)
Targa Mures secara mengejutkan berada di kasta teratas, bertarung berdampingan dengan tim-tim terbaik dan paling cerah di Rumania. Musim ini mereka termasuk dalam tiga tim yang dikurangi enam poin karena tidak mematuhi hukum lisensi di Rumania. Tidak ada hubungannya, ini adalah logo klub mereka.
Pada awalnya, FourFourTwo berpikir ini adalah beruang yang digambar dengan buruk menggunakan pakaian perang, dan dari jarak jauh, kami masih berpikir yang sama. Setelah memeriksa lebih dekat lagi, terlihat seorang ksatria di luar kamera memegang tusuk kebab yang ada kepala beruangnya. Tangan yang terlepas, kepala yang terlepas –apapun itu, binatang ini tampaknya tidak bahagia dalam kondisi ini.
10. Wikki Tourists (Nigeria)
Membuktikan bahwa tidak ada nama yang begitu konyol tanpa biasa dilewati oleh logonya, Wikki Tourists saat ini sedang berusaha keras untuk memasuki Liga Champions Afrika dengan logo terburuk sepanjang sejarah.
Mereka sebenarnya memimpin divisi utama Nigeria pada sebagian besar musim, hanya setelahnya hasil mereka memburuk setelah gajah pencetak gol mereka pingsan karena ditembak pistol bius, dan kemudian menghancurkan seluruh benua Afrika di bawahnya.
9. SexyPöxyt (Finlandia)
FourFourTwo tidak punya kepercayaan untuk memberikan perhatian secara publik untuk tim yang jelas-jelas memang ingin, jadi kami hanya akan meninggalkan logo SexyPants ini di sini dan berlanjut ke yang berikutnya.
Ada banyak sekali yang muncul di sini. Siapapun yang menciptakan logo klub ibukota Ekuador ini jelas tidak tahun kapan untuk Quito –quit, artinya mundur. (Maafkan kami.)
Meski begitu, ini cukup mudah untuk ditelaah. ESPOLI adalah singkatan dari Escuela Superior de Policia, akademi polisi di belakang tim ini. Ayam yang muncul adalah julukan dari tim ini, El Gallito, walaupun dengan rifle tertuju ke kepalanya, ‘The Little Rooster’ sepertinya tidak akan ada lama lagi di Dunia ini.
Dan akhirnya, lingkaran di atas mewakili ketertarikan klub ini pada olahraga lain, mulai dari tenis, bersepeda, hingga equestrinisme, sesatu yang sepertinya terlihat seperti berenang dan... um... apa itu sebenarnya di atas Lee Harvey Oswald? Tarian bebas?
Kami persembahkan: Logo terbaru Nottingham Forest.
Sayangnya tidak. The Tricky Trees (apakah ada yang benar-benar menjuluki pohon ini seperti ini?) belum pernah datang ke San Marino untuk mencari inspirasi, tapi saat mereka datang nanti, mereka pasti akan memberikan laporan pengamatan yang gemilang.
Kekuatan: batang yang kuat; mata ke bola; tangan kanan/cabang yang ternyata menawarkan WiFi.
Kelemahan: sentuhan pertama yang buruk; pergerakan yang terbatas; tanpa sengaja memberikan flashback ke rekan-rekannya tentang Lord of The Rings atau, lebih parah lagi, Evil Dead.
Lihat apa yang kalian lakukan di sini, kalian membocorkan taktik sendiri! Para lawan pasti menggosokkan tangan dengan penuh rasa senang saat melihat sebuah tim menyatakan, hanya dengan logo mereka, tujuan mereka untuk menyerang all-out sepanjang pertandingan.
Tetap saja, masih ada alternatif kecil lain saat tim lain memainkan tiga pemain di lini belakang. Bek sisi kanan Feni sangat terkejut dengan set up ala Pulis mereka sampai sang penyerang berlari dilengkapi dengan tanda seru.
Tapi di sisi lain, mengapa ia tidak menyerang dengan kencang?
Lapangan sepakbola berbentuk perisai memberikan keuntungan besar untuk tim yang bertahan di sisi sempit mereka, terutama saat ada huruf E raksasa yang menutupi gawang.
Tidak. Tidak ada komentar tentang yang ini, silahkan pembaca menganalisa hehehe...
Tidak ada yang membantah bahwa ini adalah logo klub yang luar biasa, FC Show adalah tim yang benar ada, secara keren menyinari kasta ketujuh Norwegia yang penuh lumpur. Ini adalah sesuatu yang benar-benar hebat, dan juga memiliki setidaknya tiga bola lebih banyak dari yang diperlukan.
Sedihnya, FC Show (nama asli: Siddis Sportssklubb) kehilangan poin dari FourFourTwo hanya karena berusaha terlalu keras. Juga, kami pikir hanya dengan melihat ke pelayan mencurigakan itu saja bisa membuat kami bertepuk tangan.
Sebenarnya itu apa sih? Jika FFT harus menebak, kami akan mencoba menebak bahwa ini adalah gabungan yang tidak direstui dewa dewi dari babi, kuda, dan entah Kwik, Kwek, atau Kwak dari komik Donald Bebek. Tambahkan rambut jahe ke makhluk menyedihkan ini dan tangan yang seperti-manusia, dan sebuah kejutan tersendiri dari moto klub ini.
Changchun Yatai sebenarnya adalah klub di kasta atas, jadi mereka bukanlah badut, walaupun jika maskot mereka memang iya benar-benar badut. Meski harus diakui, saat ini mereka hanyalah pelengkap di Liga Super Tiongkok, meski dibantu pemain Hongkong kelahiran London, Jack Sealy, dan mantan pemain Wigan yang gagal, Marcelo Moreno. Seharusnya mereka tetap memainkan makhluk absurd itu di depan, menurut kami.
Iya. Ini adalah sepasang nelayan bertarung memperebutkan binatang anjing laut yang terlihat bosan. Jadi? Apa? Ada komentar?
Logo klub Irlandia Utara ini mungkin tidak terlihat terlalu aneh pada awalnya, tapi lihat saja kelinci itu. Lihat pada gambaran kelinci-kelinci itu. Lihat betapa indahnya hasil karya seni ini.
Ini adalah sebuah adegan yang luar biasa. Kita melihat bayi kelinci mencoba untuk menyeberangi lapangan yang sangat kecil, disaksikan dari balik semak-semak oleh sesuatu yang menyeramkan memegang pohon Natal yang sudah mati. Di latar belakang, awal hari yang monokrom muncul.
Tapi jika Anda berpikir dengan cara minimalis, Warrenpoint melihat Watership Down menjadi menyedihkan. The Point terdegradasi dari Liga Primer Irlandia di awal tahun ini dengan tendangan terakhir di musim tersebut: kebobolan gol penyama kedudukan di injury time setelah keputusan penalti yang meragukan.
Manajer mereka, Barry Gray, menyatakan setelahnya, “Tidak ada efek apapun untuk para wasit. Mereka mengambil bayaran yang terlalu besar, pulang, dan tidak khawatir tentang apapun lagi.”
Kemudian ia pergi ke luar dan menembak seekor bayi kelinci.
Sumber: fourfourtwo.com
8. Club Deportivo ESPOLI (Ekuador)
Ada banyak sekali yang muncul di sini. Siapapun yang menciptakan logo klub ibukota Ekuador ini jelas tidak tahun kapan untuk Quito –quit, artinya mundur. (Maafkan kami.)
Meski begitu, ini cukup mudah untuk ditelaah. ESPOLI adalah singkatan dari Escuela Superior de Policia, akademi polisi di belakang tim ini. Ayam yang muncul adalah julukan dari tim ini, El Gallito, walaupun dengan rifle tertuju ke kepalanya, ‘The Little Rooster’ sepertinya tidak akan ada lama lagi di Dunia ini.
Dan akhirnya, lingkaran di atas mewakili ketertarikan klub ini pada olahraga lain, mulai dari tenis, bersepeda, hingga equestrinisme, sesatu yang sepertinya terlihat seperti berenang dan... um... apa itu sebenarnya di atas Lee Harvey Oswald? Tarian bebas?
7. SC Faetano (San Marino)
Kami persembahkan: Logo terbaru Nottingham Forest.
Sayangnya tidak. The Tricky Trees (apakah ada yang benar-benar menjuluki pohon ini seperti ini?) belum pernah datang ke San Marino untuk mencari inspirasi, tapi saat mereka datang nanti, mereka pasti akan memberikan laporan pengamatan yang gemilang.
Kekuatan: batang yang kuat; mata ke bola; tangan kanan/cabang yang ternyata menawarkan WiFi.
Kelemahan: sentuhan pertama yang buruk; pergerakan yang terbatas; tanpa sengaja memberikan flashback ke rekan-rekannya tentang Lord of The Rings atau, lebih parah lagi, Evil Dead.
6. Feni SC (Bangladesh)
Lihat apa yang kalian lakukan di sini, kalian membocorkan taktik sendiri! Para lawan pasti menggosokkan tangan dengan penuh rasa senang saat melihat sebuah tim menyatakan, hanya dengan logo mereka, tujuan mereka untuk menyerang all-out sepanjang pertandingan.
Tetap saja, masih ada alternatif kecil lain saat tim lain memainkan tiga pemain di lini belakang. Bek sisi kanan Feni sangat terkejut dengan set up ala Pulis mereka sampai sang penyerang berlari dilengkapi dengan tanda seru.
Tapi di sisi lain, mengapa ia tidak menyerang dengan kencang?
Lapangan sepakbola berbentuk perisai memberikan keuntungan besar untuk tim yang bertahan di sisi sempit mereka, terutama saat ada huruf E raksasa yang menutupi gawang.
5. Free State Stars (Afrika Selatan)
Tidak. Tidak ada komentar tentang yang ini, silahkan pembaca menganalisa hehehe...
4. FC Show (Norwegia)
Tidak ada yang membantah bahwa ini adalah logo klub yang luar biasa, FC Show adalah tim yang benar ada, secara keren menyinari kasta ketujuh Norwegia yang penuh lumpur. Ini adalah sesuatu yang benar-benar hebat, dan juga memiliki setidaknya tiga bola lebih banyak dari yang diperlukan.
Sedihnya, FC Show (nama asli: Siddis Sportssklubb) kehilangan poin dari FourFourTwo hanya karena berusaha terlalu keras. Juga, kami pikir hanya dengan melihat ke pelayan mencurigakan itu saja bisa membuat kami bertepuk tangan.
3. Changchun Yatai (Tiongkok)
Sebenarnya itu apa sih? Jika FFT harus menebak, kami akan mencoba menebak bahwa ini adalah gabungan yang tidak direstui dewa dewi dari babi, kuda, dan entah Kwik, Kwek, atau Kwak dari komik Donald Bebek. Tambahkan rambut jahe ke makhluk menyedihkan ini dan tangan yang seperti-manusia, dan sebuah kejutan tersendiri dari moto klub ini.
Changchun Yatai sebenarnya adalah klub di kasta atas, jadi mereka bukanlah badut, walaupun jika maskot mereka memang iya benar-benar badut. Meski harus diakui, saat ini mereka hanyalah pelengkap di Liga Super Tiongkok, meski dibantu pemain Hongkong kelahiran London, Jack Sealy, dan mantan pemain Wigan yang gagal, Marcelo Moreno. Seharusnya mereka tetap memainkan makhluk absurd itu di depan, menurut kami.
2. Kugsak-45 (Greenland)
Iya. Ini adalah sepasang nelayan bertarung memperebutkan binatang anjing laut yang terlihat bosan. Jadi? Apa? Ada komentar?
1. Warrenpoint Town (Irlandia Utara)
Logo klub Irlandia Utara ini mungkin tidak terlihat terlalu aneh pada awalnya, tapi lihat saja kelinci itu. Lihat pada gambaran kelinci-kelinci itu. Lihat betapa indahnya hasil karya seni ini.
Ini adalah sebuah adegan yang luar biasa. Kita melihat bayi kelinci mencoba untuk menyeberangi lapangan yang sangat kecil, disaksikan dari balik semak-semak oleh sesuatu yang menyeramkan memegang pohon Natal yang sudah mati. Di latar belakang, awal hari yang monokrom muncul.
Tapi jika Anda berpikir dengan cara minimalis, Warrenpoint melihat Watership Down menjadi menyedihkan. The Point terdegradasi dari Liga Primer Irlandia di awal tahun ini dengan tendangan terakhir di musim tersebut: kebobolan gol penyama kedudukan di injury time setelah keputusan penalti yang meragukan.
Manajer mereka, Barry Gray, menyatakan setelahnya, “Tidak ada efek apapun untuk para wasit. Mereka mengambil bayaran yang terlalu besar, pulang, dan tidak khawatir tentang apapun lagi.”
Kemudian ia pergi ke luar dan menembak seekor bayi kelinci.
Sumber: fourfourtwo.com
Post Comment